Sitemap.xml: Pengertian dan cara membuat sitemap manual tanpa Plugin SEO WordPress

Bagi pengguna WordPress tentu sangat familiar dengan salah satu tools SEO bernama Yoast. Saya sendiri sempat berbincang-bincang sebentar dengan salah satu developer Yoast, Jono Alderson, saat Ia datang ke acara SEOCON 2020, februari silam.

Tools ini sempat menjadi Tools favorit pemilik website yang ingin memaksimalkan performa SEOnya, sebelum akhirnya banyak yang berpindah ke kompetitor. Mengapa?

Salah satu alasannya adalah sitemap yang dibuat (autogenerate) oleh tools ini menampilkan semua page level, termasuk untuk library yang diciptakan oleh page builder seperti Elementor.

Apa itu Sitemap, dan apa pentingnya dalam proses SEO?

Sitemap jika diterjemahkan secara harfiah adalah peta situs, yang digunakan oleh crawl bot mesin pencari untuk menelusuri setiap url yang ada didalam website kita. Dengan bantuan sitemap tersebut, crawlbot akan lebih mudah dan cepat mempelajari isi website kita, seperti kapan konten tersebut di update, link yang menghubungkan dengan konten yang relevan, hingga media yang ada didalamnya.

Dalam proses SEO kita paham betul, crawl budgeting menjadi faktor penting dalam mendukung performa website kita, agar crawlbot senang berkunjung ke website kita dan mengindeks setiap konten kita lebih maksimal.

Tentu hal ini juga yang dirasa perlu oleh para pembuat plugin seperti Yoast, RankMath, All In One SEO, dan sebagainya. Sehingga mereka menempatkan autogenerated sitemap tadi, guna mendukung kebutuhan SEO. Namun karena beberapa tools membuat sitemap secara otomatis, menjadikan beberapa halaman yang mungkin tidak terlalu penting, masuk kedalam sitemap, terindex, namun tidak memberikan pengaruh penting dalam peningkatan performa SEO kita.

contoh sitemap hasil autogenerate Yoast SEO

Contohnya seperti pada situs ini, dimana saya menggunakan tools Yoast sebagai plugin SEOnya. Perhatikan kotak merah diatas, dimana terdapat post_tag sitemap dan oceanwp_library yang masuk. Dua sitemap ini berisi halaman yang seharusnya tidak perlu di Index, karena:

  1. Bagian Oceanwp_library adalah library bawaan template OceanWP, dan tidak ada informasi yang secara SEO, tidak perlu untuk ada di Index hasil pencarian.
  2. Bagian post_tag dalam website ini bisa dikatakan kosong, sehingga hal ini berpotensi menimbulkan sinyal Thin Content, tentu saja berakibat buruk bagi performa crawling, karena saat mereka (Crawlbot) mengunjungi halaman tersebut, tidak ada isinya, dan crawl budget terbuang percuma.

Apakah semua website butuh sitemap?

Dalam konten yang Saya tulis di website DailySEO.id pada bagian bawah, terdapat tambahan dari redaksi terkait kapan sebuah sitemap menjadi penting dan tidak penting untuk di tambahkan dalam sebuah website.

Menurut artikel tersebut, sebuah website dikatakan butuh sebuah sitemap saat:

  • Sebuah website memiliki konten yang sangat banyak, jika ditanya berapa banyak, mungkin jika dalam satu hari, website anda memproduksi konten lebih dari satu artikel, dan konsisten. Karena banyaknya produksi konten baru tersebut, menjadikan crawlbot mungkin akan melewatkan konten-konten anda yang bersifat update. Sitemap bisa menjadi penunjuk crawlbot bahwa ada konten yang baru di produksi atau baru diupdate melalui info “last update”.
  • Situs yang masih baru, dan belum memiliki banyak backlink yang bisa membantu crawlbot memahami konteks website anda secara utuh. Sitemap bisa membantu crawlbot menterjemahkan website anda berdasarkan konten dan media yang saling tertaut satu sama lain.

Untuk penjelasan kapan sebuah situs tidak membutuhkan sitemap, anda bisa membaca artikel lengkap yang saya tulis di website DailySEO.di tersebut.

Faktanya, sitemap bisa kita buat sendiri beserta dengan isinya

Saya yakin dalam benak kini muncul pertanyaan “Apakah bisa kita membuat sitemap sendiri?” jawabannya, Ya Bisa! Tentu saja sebelum adanya tools SEO ini, para webmaster atau SEO Specialist akan membuat sitemap secara manual.

Memasukan setiap halaman yang akan diindex kedalam sebuah file “sitemap.xml” atau “sitemap.html”.

Lalu bagaimana cara membuat sitemap kita sendiri? Berikut saya buatkan langkah-langkahnya.

Perhatian! Sebelum membuat sitemap secara manual, pastikan anda menonaktifkan fitur sitemap dari plugin SEO anda.

Radius Arianto

Cara Menonaktifkan sitemap pada plugin SEO: Yoast

Sebelum membuat sitemap manual milik Anda sendiri, ada baiknya mematikan fitur sitemap dari plugin SEO. Dalam contoh ini, saya akan mematikan fitur sitemap dari plugin Yoast. Adapun caranya sebagai berikut :

  1. Masuk ke Dashboard WordPress Anda, pilih plugin SEO Yoast
  2. Lalu pilih menu Features –> xml sitemap, pilih off, dan save changes.

Setelah menonaktifkan sitemap dari yoast, kini Anda bisa melanjutkan ke tahapan selanjutnya, yaitu membuat sitemap secara manual.

Cara 1: Membuat Sitemap secara online dengan Sitemap Generator

Sebuah situs bernama xml-sitemaps.com mampu menjadi solusi untuk kita yang hendak membuat sitemap secara cepat.

Untuk membuat sitemap disini, kita hanya perlu memasukan domain kita, lalu tekan tombol start berwarna biru itu. Secara otomatis situs ini akan membaca semua konten dalam situs kita dan menjadikannya dalam satu buah file bernama sitemap.xml.

Download file tersebut, dan masukan kedalam root folder domain kita.

Cara 2: Membuat sitemap dengan Screaming Frog

Bagi yang belum familiar, Screaming Frog adalah sebuah tools SEO yang berfungsi mirip seperti CrawlBot. Screaming Frog bisa melakukan crawling website, memeriksa apakah ada SEO faktor yang kemungkinan bisa mengganggu kinerja kampanye SEO kita dikemudian hari.

Karena sifatnya seperti Crawlbot, maka saya bisa memanfaatkan tools ini untuk membuat sitemap situs saya. Caranya adalah sebagai berikut :

1.Buka aplikasi screaming frog dan masukan url situs kita.

2. Setelah semua URL selesai di render, masuk ke menu Content, dan copy semua URL di dalam menu tersebut.

Membuat sitemap manual dengan screaming frog

3. Buka aplikasi notepad anda, atau notepad++ (jika anda memilikinya), lalu paste semua URL tadi dengan bentuk sebagai berikut:

<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?><?xml-stylesheet type="text/xsl" href="/sitemap-index.xsl"?>    <urlset xmlns="http://www.sitemaps.org/schemas/sitemap/0.9">
<url>
<loc>https://chefrimba.com</loc>
</url>
<url>
<loc>https://chefrimba.com/about/</loc>
</url>
[...]
</urlset>

Keterangan: tanda […] diatas adalah tanda anda bisa mengulangi struktur untuk setiap halaman yang ingin anda masukan dalam sitemap.

4. Jika sudah selesai, klik save pada notepad anda, dan jangan lupa untuk membuat namanya memiliki ekstensi .xml

5. Upload ke file manager Anda sitemap tadi, dengan lokasi root folder. Pastikan anda bisa mengakses sitemap tersebut dengan mengetikan alamat urlnya. Contoh https://chefrimba.com/sitemap.xml

Setelah selesai dengan pembuatan sitemap, jangan lupa untuk segera update atau kirim url sitemap ke search console.

Semoga informasi ini bermanfaat, jika ada hal yang hendak ditanyakan, silahkan hubungi saya di kontak bagian footer ini.

Sitemap.xml: Pengertian dan cara membuat sitemap manual tanpa Plugin SEO WordPress

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top