Digital Marketing, sebuah istilah yang kiranya cukup banyak kita temukan akhir-akhir ini. Dengan kemudahan teknologi pun, kita bisa dengan mudah menemukan jawaban terkait Apa itu Digital Marketing.
Secara harfiah, Digital Marketing adalah sebuah aktivitas pemasaran (marketing) yang memanfaatkan media digital dan elektronik. Trend ini muncul sejak tahun 1990 atau bahkan jauh sebelum itu, saat pertama kali siaran radio dimanfaatkan sebagai salah satu cara untuk berkomunikasi dan menyampaikan pesan.
Media-media elektronik yang dikenal mampu menyampaikan pesan kepada audience, dimanfaatkan sebaik mungkin, menjadi bagian dari aktivitas bauran pemasaran, yang lebih lanjut dikenal sebagai marketing mix.
Dengan perkembangan internet, digital marketing menjadi lebih masive daripada biasanya, karena media ini cenderung lebih efektif dan terukur, karena berbagai perkembangan machine learning dan pelacakannya melalui berbagai tools seperti Google Analytics, Brand Monitoring Software, dan berbagai macam tools-tools social listening lainnya.
Aktivitas Digital Marketing Yang Perlu Kamu Coba
Walau banyak artikel yang menyebutkan tentang aktivitas-aktivitas digital marketing, namun dalam artikel ini, saya ingin membuatnya lebih simpel. Untuk itu, Saya akan membagi aktivitas digital marketing kedalam 4 pillar utama, yaitu:
1 – Content Marketing
Content marketing, merupakan salah satu aktivitas yang paling dasar, dan menjadi checklist pertama yang setidaknya perlu di persiapkan oleh Digital Marketer seperti kamu.
Konten menjadi senjata utama untuk menyampaikan pesan, dimana dalam konten tersebut terdapat informasi yang berkaitan dengan Brand, dan produk yang dimiliki.
Konten tersebut kemudian disebar luaskan, untuk menjangkau target audiens/customer, melalui media-media, baik Own Media, Earn Media, Maupun Paid Media.
2 – Search Engine Marketing
Sebenarnya Saya sudah menjelaskan tentang pengertian search engine marketing dalam blog ini. Sehingga Saya hanya akan melakukan highlight terhadap bentuk aktivitasnya saja.
Sebagaimana disebutkan, bahwa dalam Search Engine Marketing, kalian akan menemukan Search Engine Optimisation (SEO) dan Search Engine Ads (Paid Per Click, PPC/Paid Ads). Dalam analogi sederhana Saya, SEO bukan hanya cara untuk membuat website yang saya miliki masuk kedalam halaman hasil pencarian, namun bagaimana caranya mengoptimalkan halaman hasil pencarian untuk keperluan digital marketing yang saya lakukan.
Untuk itu, kadang dalam memikirkan strategi SEO, saya akan berfikir, fitur apa, yang secara gratis tentu saja, bisa Saya lakukan, dan berimbas terhadap halaman hasil pencarian. Fitur-fitur seperti : Google Maps, Featured Snippet, Business Listing, Image Search, Video Search, dan fitur-fitur lainnya.
Sedangkan untuk Paid Per Click, selain bagaimana caranya agar iklan yang saya pasang bisa muncul dengan strategi yang tepat, kadang Saya mempertimbangkan penggunaan Ads untuk keperluan objective selain Leads Generation, atau Conversion.
3 – Social Media Marketing
Social Media Marketing mungkin tidak banyak Saya sebutkan dalam blog ini, dalam aktivitas SMM, saya mengetahui terdapat 2 aktivitas utama, yaitu Social Media Optimisation (SMO) dan Social Media Ads (SMA).
Bentuk-bentuk Social Media Optimisation antara lain: Memanfaatkan Hashtag pada Instagram untuk meningkatkan potensi konten kita dilihat oleh banyak orang, mengikuti trending topik yang ada di Twitter, Meningkatkan Watch Time di YouTube agar video kita masuk dalam konten yang direkomendasikan, dan lain sebagainya.
Sedangkan Social Media Ads, seperti Instagram Ads, LinkedIn Ads, TikTok Ads, dan berbagai aktivitas paid promote dengan bantuan Influencer, juga termasuk kedalam aktivitas ini.
4 – Database Marketing
Database marketing adalah aktivitas marketing dengan memanfaatkan database. Data yang digunakan adalah data yang kita miliki, bukan menggunakan data yang kita beli dari penyedia data.
Untuk mendapatkan data ini, kita bisa menggunakan strategi Lead Generation, dimana audience/calon pelanggan akan mengisikan informasi seperti nama, alamat email, hingga nomor telepon, yang kemudian kita kelola dengan tools Customer Relations Management (CRM), Newsletter Subscription, dan tool remarketing lainnya.
Mengapa Saya tidak merekomendasikan menggunakan database yang bisa kita beli?
Kebanyakan, database tersebut datang dari sumber yang tidak kita ketahui, dengan cara mengumpulkan yang juga tidak kita ketahui. Yang dihawatirkan, data tersebut merupakan data mentah, yang butuh usaha lebih banyak untuk sampai ke tujuan dan objektivitas yang kita kehendaki.