Begini Cara Saya Membuat Judul Untuk Tiap Proses SEO

Dalam setiap seminar, atau pelatihan digital marketing, terutama SEO, Saya sering (sepertinya terlalu sering) menyampaikan hal ini, terkait bagaimana membuat konten yang ramah mesin pencari, dan terbukti ampuh mendatangkan audiens sesuai dengan objektif bisnis, yaitu:

  1. What is the intensity from the query? (apa yang menjadi niat saat seseorang mencari di mesin pencari?)
  2. What outcome you expect (as reader) when reading the contents? is it relevant for me or not? (Apa harapan yang diinginkan audience, saat membaca konten/artikel tersebut? apakah relevan dengan Saya (sebagai pembaca) atau tidak?)
  3. When it comes to Search Result, does the snippet encourage you to visit the pages/not? (Ketika muncul dihalaman hasil pencarian, apakah yang muncul menarik kita untuk mengetahui lebih lanjut?)
  4. What make you believe that the website had the information you need most? (Apa yang membuat Saya yakin (sebagai pembaca) bahwa halaman tersebut memiliki semua informasi yang Saya butuhkan?)

Mengapa ke empat hal tersebut sering Saya sampaikan? Karena berdasar pengalaman 10 tahun ini (2022), hal-hal tersebut yang berpengaruh terhadap konten kita, agar mudah muncul dihalaman pencarian, dan juga mudah mempengaruhi audience untuk membaca konten diwebsite kita.

Dari empat pertanyaan diatas, fokus pada point no 3, dan no 4.

Jika teman-teman perhatikan, kedua point tersebut, merupakan point yang berkaitan dengan judul artikel ini. Judul sebuah artikel, merupakan elemen yang muncul di halaman hasil pencarian.

Judul dan deskripsi yang muncul, bisa membantu audience, memahami, apakah konten yang kita sajikan, memenuhi ekspektasi mereka.

Karena posisinya yang penting dalam memengaruhi psikologi, terkadang, judul akan saya optimasi sedemikian rupa, sehingga meningkatkan potensi untuk diklik (tapi bukan click bait) saat muncul di SERP. mau tahu caranya? ini dia!

1.Pancing Rasa Penasaran

Ingat aturan pertama, saat seseorang mencari di mesin pencari, seperti Google, Yahoo, Bing, dll, mereka memiliki masalah, dan masalah itu butuh dicarikan solusinya.

Artinya, mereka memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap query yang digunakan, bukan begitu?

Sebagai contoh, saya ambil dari query “Cara Page One Google” ini, dan artikel dari TurnBackLink yang Saya optimasi, muncul.

Hasil di Google untuk query “Cara Page One Google”

elemen penasaran yang saya gunakan adalah “bagaimana cara page one google”, untuk meyakinkan rasa penasaran tersebut bahwa konten ini adalah jawaban yang tepat, saya menambahkan kata “Studi kasus”, dan menyebutkan “dimana” saya melakukan studi kasusnya/uji coba.

2.Power words untuk Kredibilitas

Power words, kata-kata yang memiliki kekuatan. Apa artinya itu?

Ada kata membantu meyakinkan audience bahwa “ini konten terbaiknya”

Dalam uji kasus yang ke dua ini, saya menggunakan power words “yang tepat”. Hal ini bukan serta merta hanya sekedar menempatkan power words.

Dalam artikel ini, Saya melakukan riset mendalam terkait “masalah apa yang membuat orang kesulitan dalam menentukan kategori instagram, apalagi jika akun tersebut, merupakan akun profesional/business (bukan individual).

Dari hasil riset tersebut, akhirnya Saya membuat artikel tersebut.

3.Tambahkan Angka

Iya, ini bukan lagi rahasia. Menambahkan Angka bisa memperbesar peluang konten kita di klik saat muncul dalam halaman hasil pencarian.

Menambahkan Angka

Namun artikel ini sejatinya cukup boros, karena berdasarkan data, jumlah engagement di halaman ini cukup rendah. Artinya, orang hanya melewati bagian-bagian penting yang ingin mereka lihat, tanpa mau membaca ke-60 opsi/contoh yang diberikan.

Jika kalian hendak menggunakan cara ini, pastikan Angka yang dimasukan cukup masuk akal, agar audience mau membaca dari awal, hingga akhir. Tanpa melompati point-point, apalagi jika disalah satu bahasannya terdapat CTA yang penting bagi bisnis anda.

4.Sertakan Target Audience

Saat Anda menggunakan strategi SEO sebagai bagian dari aktivitas digital marketing, pasti ingin memancing audience yang tepat untuk bisnis.

Jika begitu, mengapa tidak menyertakan audience dalam copywriting judul dan deskripsi artikel Anda?

Contoh lain dengan artikel contoh bio instagram

Masih menggunakan contoh yang sama, untuk query “contoh bio instagram” namun kali ini, saya fokus ke target audience saya, yaitu ibu rumah tangga.

Terlihat bukan, bahwa satu artikel bisa menjaring berbagai macam segment, hanya dengan membedakan deskripsi yang muncul dihalaman hasil pencarian?

Bagaimana, apakah Anda sudah mendapatkan garis besarnya? Jika belum, sebaiknya Anda mengikuti event Audit Strategi Digital Marketing yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Desember 2022 di Bali.

Dalam Acara tersebut, Saya akan berbagi pengalaman tentang bagaimana membangun strategi Digital Marketing untuk bisnis, dan termasuk mempersiapkan website agar SEO Friendly.

Poster Event Audit Strategi SEO

Karena akan berlangsung secara offline, saya juga ingin memanfaatkan moment tersebut untuk membantu melakukan audit, dan semua dilakukan secara gratis. Acara ini terselenggara berkat kerjasama dari TurnBackLink, Dewaweb, Marquee Alamanda Office Bali.

Untuk pendaftaran acara ini, anda bisa langsung klik link ini.

Begini Cara Saya Membuat Judul Untuk Tiap Proses SEO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top