Puji syukur alhamdulillah hingga saat ini Saya masih diberi kepercayaan oleh banyak lembaga untuk memberikan pembelajaran terkait Digital Marketing.
Dalam beberapa kesempatan kelas tersebut, selalu ada pertanyaan yang saya ajukan “Apakah kalian tau apa itu SEM?”
Sebagian besar peserta (bahkan saat saya melempar pertanyaan ini di social media Instagram) berpendapat bahwa SEM adalah paid ads yang kita lakukan di mesin pencari (seperti Google, yahoo, dll).
Dalam kesempatan catatan kali ini, Saya akan coba menjabarkan pengertian SEM berdasar konsep, hingga praktek yang pernah saya jalankan dalam proses Search Engine Marketing.
Pengertian SEM secara konsep
Jika kita pecah secara makna, Search Engine Marketing adalah melakukan proses pemasaran dengan platfom atau media mesin pencari (Search Engine).
Jika kita ingat tentang digital marketing trifecta, dimana ada Own Media, Earn Media, dan Paid Media, yaitu media-media yang bisa dimanfaatkan untuk aktivitas marketing, salah satu own media yang wajib dimiliki oleh bisnis adalah Website.
Saat kita melakukan promosi atau aktivitas marketing melibatkan Own Media Website di Mesin Pencari (seperti Google, Yahoo, Bing, dan sebagainya), kita bisa mendapatkan media (Earn Media) promosi secara organik dengan bantuan Search Engine Optimization (SEO). Sedangkan saat kita ingin mendapatkan media promosi dengan result yang lebih maksimal, maka kita bisa menggunakan bantuan Search Engine Paid Ads (SEPA) atau simpelnya dikenal dengan Search Engine Ads (SEA).
Pengertian SEM secara praktek
Dalam prakteknya, saat melakukan aktivitas marketing di mesin pencari, memang kebanyakan kita “membayar” media yang muncul di mesin pencari untuk membantu proses marketing, walau untuk hasil yang muncul secara organik sekalipun.
Tujuannya, lagi-dan-lagi, adalah untuk menggunakan mesin pencari dalam menyampaikan objectivitas aktivitas digital marketing, bisa berupa Awareness, Knowledge/Educate, Consideration, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, saat halaman pertama di dominasi oleh website yang lebih terpercaya (menurut mesin pencari) dalam menampilkan hasil relevan terhadap sebuah query (seperti Media Berita Nasional, Marketplace, atau semacamnya), maka seorang digital marketer akan mengusahakan atau mengakusisi konten tersebut untuk menyampaikan pesan marketing, setelah membayar biaya yang ditawarkan (tentu saja).
Bentuknya bisa meletakan konten tulisan secara langsung (dikenal sebagai Press Release, content placement, dll), banner di salah satu area website (dikenal sebagai media buying, atau dengan istilah sejenis lainnya), atau melengkapi konten gap yang tersedia di platform website yang menyediakan ruang kurasi (seperti wikipedia).
Berikut adalah contoh content marketing di Search Engine yang saya lakukan pada Brand GoWork sebagai penyedia ruang kerja fleksibel (lebih dikenal sebagai coworking space), dengan melakukan kurasi artikel coworking space di wikipedia berbahasa Indonesia.
Tujuannya adalah meningkatkan brand awareness, saat orang mencari informasi di platform wikipedia terkait pengertian coworking space, maka artikel tersebut bisa menjadi media pemasaran terhadap Brand GoWork yang juga menyediakan fasilitas Coworking Space di Jakarta.
Atau saat ada orang mencari “Coworking Space Near Me” di mesin pencari, maka titik maps lokasi bisnis yang sudah di optimasi bisa muncul di halaman hasil pencarian.
Atau manakala kita mencari media gambar/video di mesin pencari, maka gambar yang muncul adalah gambar dan video yang kita miliki (dari website atau dari kanal youtube kita).
Kesimpulan tentang Search Engine Marketing
Pada hakikatnya, setiap aktivitas marketing yang menggunakan Search Engine sebagai media, maka bisa masuk kedalam Search Engine Marketing. Entah secara organik (karena kita mengoptimasi konten agar mudah di temukan) atau kita membayar di berbagai media yang secara real, bisa menyalurkan message dari campaign digital marketing yang kita lakukan. [tabik]